Swift

Ngintip pembuatan Nasi Liwet (Kuliner Solo)





Lagi-lagi mahasiswa Politeknik Indonusa Surakarta Jurusan Komunikasi Massa semester V membuat aksi, kali ini bukan event namun ngintip dapurnya centra industri nasi liwet kamis 7 Januari 2015 kemarin. Tempatnya di desa baki, di sini kebanyakan pendudukan berprofesi sabagai penjual nasi liwet.tempat pertama yang saya kunjungi adalah rumahnya ibu Inem, saat saya mengintip dapurnya saya kaget, kok masaknya masih pakai kayu ? kan sekarang sudah banyak kompor gas yang lebih praktis dan gampang. Saat ditanya demikian ibu inem menjawab “memakai kayu rasanya lebih enak, gurih berbeda dengan memakai gas, masak pakai tungku kayu untuk menjaga kualitas rasa”.Sungguh luar biasa sekali, memasak memakai kompor dan alat sederhana. Walaupun memasak nasi liwet tidak semudah memasak nasi di magicom, namun ibu inem tetap sabar dan telaten. Memasak mulai pukul 12 dan selesai pukul 4 sore, tak heran jika rasa nasi liwetnya enak memasaknya saja harus dengan hati-hati.

 
Nasi di campur dengan santan dan di tambah bumbu-bumbu rempah, sayur sambal goreng, serta ayam yang lama merebunya supaya ayamnya empuk dan bumbunya merasuk ke dalam. Bumbunyapun dihaluskan dengan cara di ulek bukan dengan di blender jadi rasanya benar-benar alami.
Nasi liwet bu inem ini buka dari jam 6 sore hingga malam, jika sudah habis maka ia akan pulang dan jika masih beliau akan tetap berjualan hingga dagangannya habis. Model jualan dari ibu inem adalah lesehan tepatnya di pojok tanjung anom, bagi kamu yang hoby banget sama makan ini bisa jadi solusi banget sambil makan lesehan bareng orang tercinta atau keluarga menikmati suasana solo di malam hari.
Senang dan bangga sekali bisa melihat proses pembuatan nasi liwet, membantu ibu inem memasak sambil cerita-cerita, bukan sampai di sini saja dapur ke dua yang saya kunjungi adalah rumah ibu yanti, kalau ibu yanti bukan di solo baru tempaynya berjualan, namun di depan porwosari tepatnya dekat PLN.
Masih satu desa dengan ibu inem, yang sama-masa menjaga kualitas rasa dan pastinya sama-sama memasak dengan tungku kayu. Harganyapun cukup terjangkau yaitu mulai dari Rp. 9000 saja. Jika dibandingkan dengan susahnya proses pembuatannya harga segitu termasuk murah sekali, sudah dapat nasi gurih pakai sayur sambal goreng di tambah ayam, bagi yang suka telur bisa tambah telur dengan biaya tambahan tertentu.
Bumbu-bumbu yang akan digunakan untuk memasak nasi liwet, dicampurkan ke dalam nasi hanya menggunakan bumbu alami seperti cabe, bawang merah dan bawang putih

memasak ayam hingga ayam benar-benar matang dan empuk, bumbu-bumbu agar merasuk sehingga menghasilkan kualitas rasa yang enak 



bahan-bahan diatas adalah bahan yang akan di ulek sebagai bumbu nasi liwet, diulek dengan cara tradisional bukan menggunakan blender untuk menghasilkan kualitas rasa tradisional yang enak, sehingga akan memanjakan lidah pemakannya.




You Might Also Like

0 komentar