Cangwit, Pasar tradisional yang modern

Masyarakat dapat menggunakan lahan ini dengan bebas tanpa biaya, asal di gunakan sebagai acara yang baik, misal : berjualan, mengadakan event dll. Seperti yang saya kunjungi sabtu 9 Desember 2015 kemarin, saya dan teman-teman satu kelas mengunjungi pasar cangwit. Kebetulan di sana ada mahasiswa dari ISI (Institut Seni Indonesia) sedang mengadakan pameran fotografi dan seminar tentang fotografi. Awalnya saya binggung dan bertanya-tanya mengenai cangwit, setelah dijelaskan saya kagum dengan ide mas Miftah salah satu pengelola cangwit. 

Mas miftah menerangkan bahwa cangwit adalah suatu pasar yang di renovasi, namun setelah di renovasi bukan menjadi rame malah menjadi sepi akan pengunjung, kemudian dapatlah ide untuk mengelola cangwit khususnya lantai 2 sebagai media kreatif anak muda solo, didalamnya ada ruang/stand untuk jualan, tempat untuk seni, tempat diskusi dan kantor sketariatnya. Waww keren, disinilah saya mulai paham dan mulai kagum, sungguh hebat sekali idenya yang ingin mengembangkan kreatifitas anak muda. Makanan yang dijual disinipun berbeda dengan pedagang pasar di lantai 1 sehingga tidak akan menyaingi atau mengalahkan pedagang pasar lainnya, karenya makanannya berbeda tidak boleh sama, bahkan makanan jepang dan just coklat juga di jual di sini, bukan hanya itu bagi pengunjung yang ingin selfie dengan pacar, teman dan kluarga di sini juga tersedia lahan buat berfoto.